Jakarta, Swarasulut-Pertandingan Semifinal AFC U-23, antara Timnas Indonesia versus Uzbekistan, yang digelar baru-baru ini, adalah ajang menguji mental para Pungawa Lapangan Hijau Indonesia.
Hasil pertandingan yang dimenangkan oleh Uzbekistan, adalah fakta dimana Timnas Indonesia kalah. Ini adalah pembelajaran bagi Timnas, yang mana tidak bertumpuh pada satu titik serangan, yakni Rafael Struick.
Kebanyakan dari warga Indonesia dipelbagai media sosial secara serempak nempersalahkan kepemimpinan wasit asal China Shen Yinhao dan wasit VAR Sivakom Pu-Udon. Jika dicermati kualitas serangan Uzbekistan sungguh-sungguh patut diancungi jempol, lini tengah dan belakang yang dijaga oleh beberapa pemain Naturalisasi ini mampu diobok-obok anak buah pelatih Uzbekistan U-23 Timur Kapadze.
Dengan Ball Position babak pertama 62 berbanding 38, bisa diartikan bahwa faktor kualitas Uzbekistan masih diatas Timnas Indonesia.
Nah, dengan demikian tak perlu lagi pelatih STY, berkata-kata lebih terkait kepemimpinan Wasit Shen Yinhao. Menurut warga yang sudah terjadi biarlah menjadi pengalaman. Namun yang harus dilakukan oleh pelatih Timnas asal Korsel ini, mengevaluasi kembali kekurangan-kekurangan yang dimiliki Timnas di semifinal Piala Asia U-23 ini. Dalam arti dilini depan wajib disiapkan Pemain-pemain yang kualitasnya minimal sama dengan Struick. Jangan sampai ada ungkapan Tanpa Struick Timnas U-23 Indonesia Tumpul. Semoga . (Dolvie)